Revolusi Industi 4.0 : Ini Penjelasan Singkat Dan Jelas Untuk Siapa Saja


Revolusi industri 4.0 terdengar dari berita, kabar dan isu - isu yang tersebar di indonesia beberapa waktu yang lalu. Dari beberapa orang penting seperti presiden, kemudian beberapa petinggi perusahaan menyerukan mengenai Revolusi Industri 4.0 di Indonesia dan bagaimana cara menyiapkan dari semua segi sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya untuk menghadapinya.

Jika saya beberapa waktu lalu menonton debat calon presiden yang sempat juga menyebutkan juga mengenai revolusi industri ini, saya merasa sedikit senang karena revolusi industri juga menjadi sorotan pemerintah di indonesia, ya walaupun mungkin hanya janji atau prakteknya kita tidak tahu.

Setidaknya ketertarikan pemerintah atas industri 4.0 ini ada, karena menurut saya revolusi industri ini memang nyata dan beberapa tahun kedepan tentunya kita akan menghadapinya dan itu tidak bisa dipungkiri lagi. Karena jika tidak diperhatikan usaha yang bermodal sedikit, atau pelaku usaha kecil pasti akan kaget dan akan kesulitan bersaing.

Nah, di artikel kali ini kita akan membahas mengenai Revolusi Industri secara lengkap dan dengan bahasa yang mudah di mengerti.

Alangkah lebih baik jika anda siapkan kopi atau teh dan cemilan sambil membaca artikel kali ini karena artikel yag akan kita bahas disini akan cukup panjang.

Pengertian Dan Sejarah Revolusi Industri 

Sebelum kita beranjak lebih jauh kita lihat dulu flashback mengenai pengertian dan sejarah revolusi industri itu sendiri.

Dengan melihat dari sejarah kita akan mengetahui perkembangan revolusi itu sendiri sehingga kita akan mampu melihat bagaimana cara beradaptasi dengan perubahan dan pergantian yang sangat cepat di dunia industri itu sendiri.

Pengertian Revolusi Industri 

Arti revolusi industri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi dengan menggunakan mesin - mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun tenaga pemroses.

Tercatat dalam sejarah sendiri beberapa kali revolusi industri ini terjadi dan proses perubahannya pun sangat cepat, inilah kenapa bisa dikatakan sebagai revolusi, yaitu perubahan yang radikal alias cepat. 

Di jaman dimana teknologi ini sudah sangat canggih ini kemungkinan beberapa tahun kedepan revolusi industri 4.0 akan segera memasuki babak baru. Perusahaan - perusahaan besar di dalam maupun di luar negeri masih merasa industri 4.0 ini masih sangat jauh di depan, tapi beberapa ahli berpendapat berbeda, bahwa sebaiknya menyiapkan perubahan secepatnya adalah sebuah keharusan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

Revolusi Industri 1.0

Dalam sejarah revolusi industri pertama muncul di benua eropa tepatnya di kerjaan inggris, sekitar tahun 1760 sampai 1830. Para ahli percaya, seperti artikel yang dirilis oleh history, inggris merupakan pionir dari revolusi industri yang ada atau bisa dibilang sebagai pencetus pertama kali revolusi industri.

Revolusi industri pertama ini fokus pada industri penambangan batu bara, industri produksi besi untuk bahan bangunan dan industri tekstil. Di awal era pertama revolusi industri ini fokusnya adalah teknik produksi, skill para pekerja dan teknik yang dipakai oleh manufaktur atau pabrik - pabrik.

Kemudian beberapa pengusaha dan konglomerat dari inggris bernama William dan John Cockerill, membawa dan mengembangan revolusi industri di inggris raya ke negara belgia untuk menambah kesempatan yang terbuka luas.

Perancis menyusul di belakang Inggris menjadi negara industrial, sekitar tahun 1848 dimana kondisi politik di negara perancis masih belum stabil, memicu banyaknya investasi di bidang industri sehingga menjadikan perancis juga merupakan negara kuat di bidang industri setelah inggris.

Negara Jerman yang berhasil memerdekakan diri pada sekitar tahun 1870, ikut andil dalam revolusi industri. Negara ini memiliki sumber daya yang luas batubara, dan menjadi negara yang berhasil mengalahkan inggris dari penghasilan batubara setelah ikut andil dalam revolusi industri.

Pada era pertama ini industri di dunia bagian timur masih belum terlihat seperti china, uni soviet dan lain - lain masih belum unjuk gigi.

Revolusi Industri 2.0

Pada era kedua ini adalah fokus ke produksi massal dengan menggunakan mesin - mesin yang baru - baru ditemukan pada tahun - tahun sebelumnya. Pada era revolusi industri kedua ini merupakan revolusi yang mulai mengeksplor bidang - bidang yang berhubungan dengan penghasil energi, seperti listrik dan bahan bakar, minyak bumi.

Masa ini banyak sekali ditemukan mesin - mesin produksi dan transportasi berbahan bakar minyak bumi, sehingga produksi bisa dilakukan sekaligus dengan jumlah yang sangat banyak. Hal ini sangat berbeda dengan era pertama yang menggunakan air untuk dipanaskan.

Revolusi Industri 3.0

Nah era teknologi dimulai dari revolusi industri era ketiga. Seperti kita ketahui di masa ini banyak ditemukannya microprosessor, dan peralatan elektronik yang memicu dibuatnya komputer yang kita gunakan sehari - hari.

Dengan perkembangan industri yang mampu memproduksi dan membuat material kecil yang bisa digunakan untuk berbagai macam teknologi ini, memicu perkembangan di sektor industri lainnya. Seperti pengembangan teknologi nuklir yang mulai digunakan sebagai sumber daya, kemudian alat - alat kesehatan dan lain sebagainya.

Era ketiga ini lebih fokus tentang berkembangnya teknologi produksi yang bersifat otomatis yang dirancang sedemikian rupa untuk mengoptimalkan proses produksi.

Revolusi Industri 4.0

Inilah yang sedang banyak dibicarakan oleh berbagai penduduk dunia, di Indonesia juga beberapa kali sudah disebutkan sebagai masalah yang harus dihadapi dengan rencana yang baik dan persiapan yang baik.

Coba kita tarik sebuah benang merah dari revolusi industri sebelumnya, apa sih di masa sekarang ini teknologi yang sangat canggih yang mempengaruhi hidup banyak orang? Jawabannya adalah Internet.

Dengan menggunakan akses internet ini kita bisa melakukan banyak hal, ya hanya dengan menggunakan internet. Era ke empat dari revolusi industri kedepannya akan berfokus pada dunia digital yang bernama internet. Semua data, informasi, terletak pada sebuah sistem internet yang sampai sekarang sedang dikerjakan.

Hal ini memacu berbagai produksi Internet of things (IOT) dimana segala perangkat terhubung ke internet. Beberapa start-up, juga sudah mengembangkan di bidang pertanian, peternakan menggunakan teknologi ini untuk memproduksi, kemudian memprediksi bagaimana cara optimal untuk mendapatkan hasil pertanian dan peternakan yang baik. 

Faktor yang harus diperhatikan di revolusi industri 4.0 : 
  • Big Data : Analis data yang banyak mampu memprediksi dan melihat seperti apa industri akan berkembang.
  • Cloud Computing : Semua data akan tersimpan di internet storage yang disebut cloud, sehingga bisa diakses dimana saja dan kapan saja.
  • Internet of Things : Perangkat yang terkoneksi ke internet akan berkembang di perangkat seperti mobil, TV, dan peralatan lainnya. Tidak seperti sekarang yang masih terbatas di smartphone, komputer, dll.
  • Automation Industri : Kedepannya diprediksi berbagai peralatan robot akan mampu menggantikan peran manusia untuk memudahkan melakukan pekerjaan. Proses produksi yang terintegrasi seperti gudang batu onyx yang bisa diupdate dengan mudah di komputer. 


Pro dan Kontra Dari Industri 4.0

Walaupun terlihat sangat keren kalau menurut saya tapi pasti terdapat beberapa kelemahan yang dimiliki di setiap industri. Sebagai contoh di revolusi industri sebelumnya dimana eksploitasi lingkungan yang berlebihan hanya untuk tujuan industri, kemudian pekerja dibawah umur guna menghindari pembayaran pekerja dengan layak.

Industri 4.0 ini juga memiliki beberapa kontra yang mungkin bisa kita lihat sehingga kita waspada dengan perkembangan cepat industri ini. 

Privasi - Salah satu sorotan dari pelaku industri dan para pengamat adalah privasi dari individu. Di era ini eksploitasi terjadi sampai ke tahap yang bernama privasi, yang seharusnya setiap orang memiliki hak untuk privasi dirinya sendiri. Kita tidak tahu apakah privasi ini akan aman atau tidak, selain itu kita juga tidak tahu apakah privasi kita digunakan untuk tujuan lain dari industri.

Skill Set -  Dengan kemajuan industri tentunya ada ekspektasi yang diinginkan sebagai pelaku industri terhadap pekerjanya. Skillset ini harus kita persiapkan jika kita ingin bersaing di era industri itu sendiri. Sebagai contoh di era sekarang ini tentu skill - skill teknikal seperti penggunaan internet, software komputer dan berbagai software pendukung juga merupakan persyaratan utama.

Untuk itu perlu adanya pengembangan skill di tempat - tempat yang kemungkinan akan terjadi revolusi industri 4.0 ini. Peran pemerintah juga penting karena dengan dukungan dari pemerintah tentunya hal ini akan mudah tercapai.

Sulit bersaing dengan perusahaan besar - Perusahaan besar yang sudah mapan akan sedikit lebih mudah berpindah ke industri 4.0. Saya mengatakan hanya sedikit lebih mudah ya, karena perusahaan yang lebih besar memiliki berbagai resources atau sumber dan aset yang dimiliki. Teknologi sendiri menurut saya tidak murah, sehingga penerapannya membutuhkan waktu dan modal yang banyak.

Selain itu perusahaan besar terutama yang berbasis teknologi jelas memiliki data yang akurat daripada perusahaan yang sedang dirintis, sehingga perusahaan besar akan lebih mudah menghasilkan produk sesuai dengan target pasar mereka.

Kesimpulan 

Menurut saya revolusi industri 4.0 ini sudah nyata terjadi, tapi belum sampai ke tahap yang terlalu ekstrem. Dalam artian mengenai robot menggantikan kerja manusia, atau otomisasi pekerjaan satu dengan yang lain. Melainkan di masa sekarang ini hanya penambahan skillset yang lebih menjurus ke teknologi, seperti software pendukung, peralatan yang mendukung pekerjaan. Dapatkan banyak pilihan genset terbaik untuk Anda. 

Intinya segerakan untuk bersiap menghadapi persaingan dengan meningkatkan dan investasi skill di dunia teknologi. Terutama yang berhubungan dengan pekerjaan anda. Jadi bagaimana pendapat anda mengenai revolusi industri ini? apakah berguna? Jika dirasa berguna silakan share ya? Terimakasih




Posting Komentar

0 Komentar